Rahasia Algorithm Shopee 2025, Cara Agar Produk Cepat Laku dan Naik Peringkat di Halaman Depan
Gambar hanya ilustrasi/ AI

Strategi Jualan Makanan di Shopee Ini Akan Melampaui Dasar

Diposting pada

Memulai usaha jualan makanan di Shopee tampaknya mudah, namun data menunjukkan tantangan yang sebenarnya. Riset Senarai.co mengungkapkan bahwa tingkat konversi toko makanan baru di platform tersebut hanya sekitar 1,2 persen pada kuartal pertama 2024.

Angka yang rendah ini mencerminkan banyaknya penjual yang masih berkutat pada strategi dasar tanpa mengembangkan pendekatan yang lebih komprehensif untuk bisnis mereka. “Banyak pemula terjebak pada optimasi dasar tanpa memahami strategi jualan makanan di Shopee yang sebenarnya lebih kompleks,” jelas Andi Prasetyo, Analis Pasar Digital, dikutip dari berbaga sumber.

Strategi di Balik Tips yang Generik

Pakar Pemasaran Digital Universitas Indonesia, Dr. Rina Wijayanti, mengamati bahwa sebagian besar panduan tentang cara jualan makanan di Shopee hanya menyajikan tips yang bersifat umum. “Format daftar berpoin tanpa analisis mendalam justru menyesatkan pemula. Mereka butuh pemahaman kontekstual, bukan sekadar instruksi,” tegasnya.

Menurutnya, kesuksesan dalam berjualan makanan di platform digital memerlukan pendekatan yang lebih personal. “Setiap produk makanan memiliki karakteristik berbeda, sehingga membutuhkan strategi jualan yang juga berbeda,” tambah Rina.

Mengoptimalkan Proses Pra-Penjualan

Aspek kritikal yang sering terlewatkan dalam panduan konvensional tentang jualan makanan di Shopee adalah tahap riset kompetitor yang mendalam. Dimas Prayogo, pemilik brand kue kering “Nenek Saliha”, membagikan pengalamannya. “Saya menghabiskan waktu dua minggu melakukan riset menyeluruh sebelum memulai usaha jualan makanan di Shopee. Hasilnya, saya bisa menentukan positioning yang tepat sejak awal.”

Tantangan operasional dalam berjualan makanan secara online juga mencakup aspek logistik dan pengemasan. Sarah, pemilik usaha “Sambal Ijo Ranah”, menekankan pentingnya investasi dalam kemasan. “Pengalaman gagal karena kemasan yang tidak tepat mengajarkan saya bahwa berjualan makanan memerlukan persiapan ekstra, terutama dalam hal packaging,” ujarnya.

Membangun Ekosistem Pelanggan Setia

Strategi jualan makanan di Shopee yang berkelanjutan tidak berhenti pada transaksi pertama. Data menunjukkan bahwa biaya akuisisi pelanggan baru lima kali lebih mahal daripada mempertahankan pelanggan lama. “Kami mengembangkan sistem komunikasi pasca-pembelian yang personal, yang menjadi pembeda utama toko kami,” papar Dimas.

Pendekatan ini diamini oleh Dr. Rina yang menekankan pentingnya membangun hubungan emosional. “Dalam bisnis makanan, faktor emosional dan personal touch seringkali menjadi penentu kesetiaan pelanggan dalam jangka panjang,” jelasnya.

Memanfaatkan Data untuk Strategi Jangka Panjang

Kemampuan menganalisis data menjadi pembeda utama antara penjual pemula dan yang sudah berpengalaman dalam berjualan makanan di Shopee. “Data dari Seller Centre menjadi kompas bagi pengambilan keputusan bisnis kami,” ungkap Sarah.

Andi Prasetyo dari Senarai.co menambahkan, “Pelaku UMK yang serius mengembangkan usaha jualan makanan di Shopee perlu menguasai kemampuan analisis data dasar. Ini menjadi competitive advantage di pasar yang semakin padat.”

Dengan kompleksitas pasar e-commerce yang terus berkembang, strategi jualan makanan di Shopee memerlukan pendekatan yang terus beradaptasi dan belajar dari data serta pengalaman nyata.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *