Sosok Mualem Gubernur Aceh Muzakir Manaf potret resmi
Gubernur Aceh Muzakir Manaf/Wikipedia

Sosok Mualem dari Panglima GAM hingga Gubernur Aceh, Profil Muzakir Manaf

Diposting pada

Nama Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem kembali menjadi sorotan gegara menangani banjir bandang yang di alami Provinsi Aceh dengan gesit sebagai Gubernur. Siapa sebenarnya sosok yang identik dengan baju safari hitam ini? Yuk simak perjalanan hidupnya, dari masa gerilya, ketua partai lokal, hingga memimpin pemerintahan.

Profil Singkat Muzakir Manaf atau Mualem

Dilansir Wikipedia, Muzakir Manaf adalah figur sentral dalam peta politik Aceh kontemporer. Lahir di Aceh Utara pada 3 April 1964, pria yang kerap dipanggil Mualem ini memiliki jejak panjang dari medan perang hingga balai pemerintahan. Saat ini, dia memegang tiga peran kunci sekaligus, Gubernur Aceh, Ketua Umum Partai Aceh, dan Waliyul ‘Ahdi Lembaga Wali Nanggroe.

Jalan Hidup: Dari Gagal Masuk TNI ke Panglima GAM

Perjalanan hidup Mualem penuh lika-liku. Usai lulus SMA, dirinya sempat mendaftar menjadi anggota TNI namun gagal. Alih-alih patah arang, langkahnya justru membawanya ke Malaysia untuk bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Pada 1986, bersama rekannya, Mualem menerima pelatihan militer intensif di Libya. Disisi lain, karier militernya di GAM menanjak cepat setelah gugurnya Panglima Abdullah Syafi’i pada 2002. Mualem kemudian diangkat menjadi Panglima Komando Pusat GAM, posisi tertinggi di struktur militer gerakan tersebut.

Peran Pasca Perdamaian Helsinki

Pasca penandatanganan MoU Helsinki 2005 yang mengakhiri konflik, Mualem keluar dari persembunyian. Nah, peran pertamanya di era damai adalah memimpin Komite Peralihan Aceh (KPA), lembaga yang mengurusi reintegrasi mantan kombatan. Tidak berhenti di situ, pada 2007 dia menjadi motor pendiri dan Ketua Umum pertama Partai Aceh, partai lokal yang menjadi kekuatan politik dominan di Serambi Mekkah hingga kini.

Karier Politik di Pemerintahan Aceh

Mualem mulai masuk ke dalam struktur formal pemerintahan pada 2012. Kala itu, dia mendampingi Zaini Abdullah sebagai Wakil Gubernur Aceh untuk periode 2012-2017. Namun, jalan menuju kursi nomor satu tidak mulus. Pada Pilkada 2017, Mualem yang maju sebagai calon gubernur harus mengakui kekalahan dari Irwandi Yusuf. Barulah pada Pemilu 2024, setelah melalui kontestasi yang ketat, cita-citanya menjadi gubernur terwujud.

Dukungan ke Prabowo dan Kemenangan di Pilkada 2024

Menjelang Pemilu 2024, Mualem mengambil langkah strategis dengan mendeklarasikan dukungan penuh Partai Aceh kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dukungan ini diumumkan pada 26 Desember 2023. Sementara itu, di pentas lokal, dengan dukungan koalisi partainya, Mualem berhasil memenangkan Pemilihan Gubernur Aceh 2024. Dia resmi dilantik oleh Mendagri pada 12 Februari 2025, mengalahkan Bustami Hamzah, dan menggantikan Penjabat Gubernur Achmad Marzuki.

Posisi dan Jabatan Penting Muzakir Manaf Saat Ini

Sosok Mualem saat ini memegang tiga peran strategis yang saling terkait dalam tata kelola dan politik Aceh. Berikut jabatan yang diembannya.

  • Gubernur Aceh ke-15 (2025-2030): Pemimpin eksekutif tertinggi di Provinsi Aceh, dilantik pada 12 Februari 2025.
  • Ketua Umum Partai Aceh (sejak 2007): Mendirikan dan memimpin partai politik lokal terbesar di Aceh sejak awal berdirinya.
  • Waliyul ‘Ahdi Lembaga Wali Nanggroe (sejak 2022): Diangkat oleh Malik Mahmud sebagai “Waliyul ‘Ahdi” atau penerintah amanah, posisi penting dalam lembaga adat tertinggi Aceh.

Fakta Unik dan Sisi Lain Sosok Mualem

Di balik kesan tegas dan karismatiknya, ada beberapa fakta menarik tentang Mualem. Pertama, meski kini menjadi gubernur, pengaruhnya di kalangan mantan kombatan GAM masih sangat kuat. Hal ini terbukti saat konflik dengan kelompok Din Minimi, di mana sang pemimpin hanya mau menyerah jika dijemput langsung oleh Mualem. Selain itu, dia dikenal sebagai figur yang rendah hati dan dekat dengan rakyat kecil, mencerminkan latar belakangnya. Sebagai Waliyul ‘Ahdi, posisinya juga memperkuat legitimasi kulturalnya di mata masyarakat Aceh.

Tantangan ke Depan sebagai Gubernur Aceh

Memimpin Aceh di periode 2025-2030, Mualem dihadapkan pada sejumlah tantangan berat. Disisi lain, dia harus menjaga harmoni politik antara pemerintah provinsi dengan otoritas pusat di Jakarta, terutama setelah dukungannya ke Presiden Prabowo. Selain itu, isu pembangunan ekonomi pasca-pandemi, pengelolaan sumber daya alam yang adil, dan menjaga stabilitas keamanan serta perdamaian tetap menjadi pekerjaan rumah utama. Nah, dengan latar belakangnya sebagai mantan panglima dan politisi senior, banyak pihak berharap Mualem bisa membawa Aceh ke arah yang lebih maju dan sejahtera.

Itulah profil dan perjalanan hidup Muzakir Manaf, sosok Mualem yang tak terpisahkan dari sejarah modern Aceh. Dari gagal masuk TNI, menjadi panglima gerilya, hingga akhirnya memimpin Aceh sebagai gubernur, perjalanannya mencerminkan dinamika bumi Serambi Mekah itu sendiri. Kini, di puncak karier politiknya, tantangan baru sebagai pemimpin eksekutif sedang menunggu untuk dijawab.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *